Pertanyaan dan Jawaban bab 6 materi perkuliahan bahasa Indonesia
Nama : Aprida Zalsa Ms
Prodi : Ilmu Komunikasi – A
Tugas : ke-7 Bahasa
Indonesia
Pertanyaan Kelompok 7
1. Sebutkan
ciri-ciri tulisan eksposisi!
2. Dalam
tahap pembuktian teks argumentasi, hal apakah yang sangat menentukan kualitas
dari tulisan argumentasi? Sertakan alasannya!
3. Jelaskan
tujuan dan ciri-ciri tulisan persuasi!
4. Apa
perbedaan tulisan eksposisi, argumentasi dan persuasi?
5. Buatlah
1 contoh teks eksposisi lengkap dengan strukturnya!
Jawaban :
1.
(1) tulisan eksposisi menguraikan fakta
atau sesuatu yang benar-benar terjadi
(2)
fakta disajikan atau diuraikan seinformatif mungkin sehingga pembaca dapat
mengetahui dan memahaminya dengan sejelas-jelasnya
(3)
analisis dan penafsiran terhadap fakta yang diuraikan benar-benar objektif,
bukan fakta yang dibuat-buat oleh penulis
(4)
tulisan eksposisi tak berupaya untuk memengaruhi pembaca atau menggiring
pembaca kepada pendapat dan sikap yang diyakini oleh penulis
(5)
tulisan eksposisi menguraikan suatu peristiwa atau proses kerja sesuatu yang
dibahas di dalam tulisan itu
(6)
tulisan eksposisi dapat dilengkapi dengan data statistik, peta, bagan, grafik,
gambar, dan lain untuk memperjelas topik yang dibahas
(7)
penutup eksposisi biasanya berupa penegasan terhadap topik yang diuraikan.
2.
Penyusunan tulisan argumentasi memerlukan
pengumpulan data-data. Makin banyak data yang dikumpulkan untuk kemudian
disajikan sebagai penunjang tulisan, makin meyakinkan pembuktian yang dilakukan
oleh penulis di dalam tulisannya. Data-data itu dapat berupa angka-angka
statistik, grafik, peta, pendapat para pakar, dan lain-lain. Disamping itu,
argumentasi dapat juga menggunakan fakta-fakta yang dikumpulkan dari pengamatan
dan atau penelitian, yang hasilnya diperoleh melalui proses analisis dan
sintesis.
3.
Tujuan utamanya yaitu mempengaruhi
pembaca, persuasi tak memerlukan pembuktian yang banyak asal penulis yakin
bahwa bukti-bukti itu telah memadai untuk mendapatkan kesepakatan pembaca
tentang masalah yang dibahas.
Ciri-ciri
tulisan persuasif :
(1)
tulisan persuasi bersifat mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang
dianjurkan penulis pada saat ini juga atau pada waktu yang akan datang
(2)
tulisan persuasi menekankan nada emotif untuk merangsang emosi pembaca
(3)
tulisan persuasi berupaya merebut kesepakatan pembaca tentang kebenaran masalah
yang dibicarakan
(4)
tulisan persuasi memerlukan fakta yang seperlunya saja sepanjang telah diyakini
mampu menimbulkan kepercayaan pembaca tentang masalah yang dibicarakan
(5)
tulisan persuasi merupakan hasil analisis situasi yang melatari pembaca secara
menyeluruh, terutama tentang sesuatu yang disukai dan tak disukai dan yang
boleh dan takboleh dilakukan pembaca sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan
mereka.
4.
Perbedaan tulisan eksposisi, argumentasi
dan persuasi
Eksposisi:
Eksposisi
atau ekspositori adalah tulisan yang menjelaskan, menerangkan, atau menguraikan
suatu topik secara objektif atau apa adanya sesuai dengan kenyataan, tanpa
melibatkan
sikap dan atau pendapat penulis.
Argumentasi:
Argumentasi
adalah jenis tulisan yang berupaya memengaruhi pembaca agar pembaca
menyesuaikan pendapat, pandangan, dan sikap mereka sejalan dengan penulis.
merebut hati pembaca untuk menyepakati masalah
yang dibicarakan paling diutamakan di dalam tulisan argumentasi.
Persuasi:
persuasi
tak memerlukan pembuktian yang banyak asal penulis
yakin bahwa bukti-bukti itu telah memadai untuk mendapatkan kesepakatan pembaca tentang masalah yang dibahas.
5.
(Judul ) Realita Hukum di Indonesia
- Pernyataan
Pendapat
Hukum
di Indonesia sebenarnya telah mengatur bagaimana para pelaku tindak kriminal
dihukum berdasarkan undang-undang.
Tetapi,
kenyataannya sering terjadi ketidakadilan hukum yang sangat merugikan berbagai
pihak. Bisa dikatakan hukum tajam ke bawah, tapi tumpul di hadapan para
koruptor.
- Argumentasi
Sudah
menjadi rahasia umum bahwa para pelaku korupsi mendapatkan hukuman yang lebih
rendah dibandingkan para pelaku kejahatan lainnya. Bahkan ada beberapa koruptor
yang menerima fasilitas sekelas hotel mewah di penjara.
Kita
sering sekali mendengar berita maling yang dihajar massa sampai tewas. Namun,
rasanya kita belum pernah dengar ada koruptor yang dihajar sampai mati. Di
layar-layar televisi mereka malah bisa berbangga diri dengan menunjukkan
senyumnya.
- Penegasan
Ulang Pendapat
Hukum
di Indonesia hanya tegas ketika berhadapan dengan rakyat kecil saja. Sebagai
contoh, kita bisa mengingat kasus nenek Asyani.
Hanya
karena dugaan pencurian kayu, beliau terancam hukuman penjara sampai lima
tahun. Jelas-jelas tidak adil apabila dibandingkan dengan hukuman yang diterima
para koruptor.
Komentar
Posting Komentar