Jurnal komunikasi antar pribadi
Nama : Aprida Zalsa Ms
Prodi : Ilmu komunikasi
KEBUTUHAN PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SEBAGAI ALAT UNTUK MEMINIMALISIR KONFLIK DALAM HUBUNGAN KELUARGA
Aprida Zalsa Ms
Mahasiswa institut Manajemen Wiyata Indonesia, Prodi Ilmu Komunikasi
E-mail : afridazalza@gmail.com
Abstrak
Pentingnya penerapan komunikasi interpersonal dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu metode manusia yang hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Seperti pada hubungan keluarga yang melibatkan banyak perasaan didalamnya yang sering menimbulkan rasa perhatian, kasih sayang bahkan tidak jarang hingga menimbulkan konflik. Karena kurangnya komunikasi yang melibatkan proses pertukaran informasi dengan suatu ide, pendapat dan perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih karena yang satu merasa benar begitupun diikuti dengan yang lainnya. Penerapan komunikasi interpersonal ini untuk meminimalisir terjadinya suatu konflik yang sering terjadi dalam hubungan keluarga.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pada umumnya manusia mempunyai gaya komunikasinya masing-masing karena gaya komunikasi sendiri dapat dipengaruhi dari faktor-faktor seperti latar belakang, lingkungan, pertemanan, pelajaran, pengalaman, pekerjaan dan lain lain. Namun tidak dapat di pungkiri setiap manusia didunia terlahir dari rahim seorang ibu dimana dapat dikatakan setiap manusia dibumi ini mempunyai keluarga yang mempunyai kaitan yang erat karena terdapat aliran darah yang sama dalam mereka. Yang menimbulkan banyak kesamaan pada diri mereka, seperti hal yang dapat dilihat secara fisik yaitu raut wajah, postur tubuh dan yang dapat diamati yaitu karakteristik, sifat, tingkah laku, hingga perasaan yang mereka punya seringkali sama.
Namun seiring berjalannya waktu kehidupan manusia akan semakin luas banyak hal yang harus mereka coba, seorang anak tidak selamanya berada dipangkuan sang ibu, seorang ayah tidak selamanya berada dalam suatu pekerjaan yang melelahkan, seorang ibu tidak selamanya berada didalam rumah, seorang kaka tidak selamanya menjaga sang adik dan seorang adik tidak selamanya dalam asuhan para kakanya. Hidup terus berjalan usia terus bertumbuh dan pengalaman terus mewarnai kehidupan, banyak lingkungan-lingkungan baru yang terjamah.
Menimbulkan suatu gaya hidup yang baru, persepsi baru, tingkah laku yang baru serta ide ide baru, banyak waktu yang di habiskan diluar bersama rekan baru. Sehingga hanya sedikit waktu yang dapat diberikan untuk berkomunikasi didalam suatu rumah yang melibatkan keluarga. Seperti seorang ayah yang pulang kerumah hanya untuk tidur karena malamnya ia harus lembur,seorang kaka yang harus menginap dirumah temannya karena mengerjakan tugas,seorang adik yang harus bersekolah dan mengikuti kelas tambahan, hal ini lah yang sering menimbulkan geretak pada hubungan keluarga yang sangat amat kurang komunikasi.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan terjadinya konflik dalam hubungan keluarga?
2. Bagaimana cara komunikasi interpersonal dapat meminimalisir terjadinya konflik dalam hubungan keluarga?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik dalam hubungan keluarga
2. Dan agar mengetahui cara untuk meminimalisir terjadinya konflik dalam hubungan keluarga oleh komunikasi interpersonal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dapat dicermati Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih dengan proses pertukaran informasi, ide, pendapat dan perasaan. Dalam hubungan keluarga perasaan adalah hal yang sangat penting karena sudah semestinya keluarga menjadi tempat paling nyaman untuk bersandar, tempat paling aman untuk pulang, tempat paling hangat untuk berteduh, tempat paling dirindukan. Karena kehidupan yang sudah dijalani diluar sangat melelahkan. Seringkali ketika pulang kerumah dengan kondisi mental dan fisik yang sedang kacau,salah satu individu ingin dimengerti sedangkan individu lainnya juga sama sama ingin dimengerti.
Banyak anak remaja yang merasa kehidupan diluar jauh lebih menyenangkan dibanding kehidupan didalam rumah, dengan seiring bertambahnya usia dan banyaknya lingkungan-lingkungan baru yang ia temui, hal itu yang biasanya menambah kelabilan seorang anak remaja yang butuh masukan baik dan benar dari orang yang lebih dewasa darinya dan anak remaja pada umumnya mempunyai perasaan yang masih sensitif walaupun terlihat dari luar seperti keras kepala dan pembangkang, namun sebenarnya ia sangat ingin dirangkul oleh orang yang ia percaya, namun banyak orang tua gagal memahami akan hal itu, yang sering kali menyebabkan konflik yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
Peran ibu biasanya menjadi penengah dalam lingkungan keluarga, dan seorang ibu adalah obat dari semua konflik yang ada karena biasanya seorang ibu selalu melakukan metode komunikasi komunikasi interpersonal dengan baik, dengan melihat suatu keadaan atau kondisi orang-orang yang ada dirumah seperti apa, walaupun sudah merasa mumet dengan pekerjaan namun jika salah satu individu yang berada didalam lingkungan keluarga menggunakan metode komunikasi interpersonal yang melibatkan perasaan dengan artian tidak menggunakan bahasa yang kasar, tidak mudah tersinggung, berbicara dengan santai dan lembut, serta berkomunikasi dengan cara menanyakan keadaan lalu bertukar informasi ditambah dengan bersama-sama memberikan masukan yang menyentuh perasaan dengan baik, akan sangat mengurangi konflik yang terjadi didalam kehidupan keluarga bisa dikatakan juga dengan menggunakan gaya komunikasi interpersonal ini kita berbicara tidak hanya dengan otak namun perasaanpun ikut bersamaan dengan ide yang tertuang.
Kesimpulan
Permasalahan dalam kajian penelitian ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari yang jika diamati permasalahan ini sering terjadi dari sejak jaman dahulu. Banyak remaja yang merasa diacuhkan oleh lingkungan keluarga hingga mereka lebih nyaman berada diluar rumah yang menurut mereka lebih bisa merangkul dan mengerti bagaimana perasaan yang sedang mereka rasakan. Dengan dilakukannya metode berkomunikasi secara interpersonal dengan cara melakukan pendekatan secara nurani dengan anggota keluarga lain, menanyakan perasaan yang sedang dirasakan, saling bercerita tentang apa yang telah di lewati, bertukar informasi dan memecahkan permasalahan yang sedang terjadi bersama-sama serta melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama anggota keluarga akan membuat kondisi keluarga jauh lebih baik karena mengedepankan masalah keluarga dibandingkan egonya masing-masing.
Komentar
Posting Komentar