REVIEW MATERI KULIAH SEMESTER 3 PENGANTAR HUMAS
Nama : Aprida Zalsa Ms
Prodi : Ilmu Komunikasi-A
Matkul : Pengantar Humas
Pengantar Humas / Public Relations
Sejarah public relations
Jika public relation secara substantif dimaknai sebagai sebuah aktivitas yang bertujuan untuk membangun dan memelihara hubungan baik antara sesama manusia, maka bisa dikatakan bahwa public relations sesungguhnya merupakan fitrah setiap manusia sebagai makhluk sosial.
Public relations telah eksis dalam bentuknya yang paling tradisional sejak pertama kali munculperadaban manusia. Public relations telah eksis dalam bentuknya yang paling tradisional sejak pertama kali muncul peradaban manusia.
Di era tradisional, sejarah public relations dapat ditelusuri sejak penemuan arkeologis berupa tablet tanah liat di irak yang berangka tahun 1800 sebelum masehi, dimana di tablet tersebutmenjelaskan teknik pertanian yang membantu petani memaksimalkan hasil panen mereka.Penemuan ini menyebutkan bahwa tablet tersebut berfungsi sebagai teknik awal dalam melakukan komunikasi pesuasif yang di desain untuk meraih tujuan, yakni produktivitas nasional dan kesejahteraan hidup masyarakat.
Di zaman modern, literatur PR banyak diproduksi oleh orangorang Amerika. Literatur tersebut berangkat dari taktik public relations yang dipakai selama era kolonialisme dan revolusi Amerika. Sejak dimulainya abad 21 literatur PR sudah mengalami banyak perubahan. Hal ini karena aktivitas kehumasan sudah banyak dilakukan dengan bantuan media digital, terutama media sosial.
PELOPOR DAN TOKOH PUBLIC RELATIONS
Salah satu pelopor Humas dan tokoh yang Dianggap paling berpengaruh dalam studi Kehumasan ialah Ivy Ledbetter Lee. Ivy Lee merupakan lulusan dari Princeton University . Ia menciptakan “Declaration of Principles” yang Berisikan bahwa kewajiban praktisi kehumasan Kepada media massa dan masyarakat adalah Kejelasan dalam aktivitas yang dilakukan oleh Satu organisasi dan mempublikasikannya lewat Media massa. Dengan harapan meningkatkan Hubungan antara satu sama lain.
Lee juga menjadi orang yang menciptakan press release perdana pada peristiwa kecelakaan fatal Pennyslvania Railroad. Press release tersebut merupakan bentuk sikap penolakan Lee atas bujukan eksekutif perusahaan untuk tidak mengatakan apa-apa ke media. Pada tahun 1906, terjadi krisis perusahaan batu bara besar-besaran akibat para buruh mogok besar-besaran, Lee menangani krisis tersebut dan memberikan materi mengenai isu yang terjadi setiap harinya.
Oleh sebab itulah yang membentuk reputasinya dikenal dengan baik dan diminta menjadi penasihat pribadi John D. Rockfeller yang juga merupakan pemilik Standarts Oil. Masyarakat umum melihat Rockfeller sebagai sosok yang menakutkan, kemudian menjadi baik sampai akhir hayatnya atas saran-saran yang diberikan oleh Lee.
Edward L Bernays Doris E Fleischman
Sebelum Perang Dunia I, Bernays pernah bekerja sebagai agen pers. Bemays dianggap berjasa dalam menemukan istilah “public relations counsel” dalam“Crystalizing Public Opinion”, buku pertama tentang PR pada 1923. Ia merintis lebih banyak bidang baru ketika memberi kuliah PR pertama di New York University. Bernays melanjutkan perannya sebagai pengarang, dosen, advokat, dan kritikus hingga memasuki dekade 1990-an. Majalah Life mencanturnkan Bernays dalam edisi khusus 1990, “The 100 Most Important Americans of the 20th Century.”
Bernays menikah dengan Doris E. Fleischman Pada 1922. Mereka bersama-sama mengelola Firma Edward L. Bernays, Counsel on Public Relations, hingga resmi pensiun dari praktek Aktif pada 1962. Mereka memberi konsultasi bagi perusahaanperusahaan besar, badan pemerintahan, dan Presiden AS mulai dari Calvin Coolidge hingga Dwight Eisenhower,
George Creel
Awal karier bekerja sebagai jurnalis investigasi di Surat kabar Kansas city Wolrd. Tahun 1916, Menjadi salah satu pendukung Woodrow Wilson Dalam pemilihan presiden. 1917, creel Menemukan bahwa para pemimpin militer Membutuhkan suatu “badan sensor’ untuk Membatasi berita mengenai perang yang sampai Ke telinga public. Kemudian dibentuklah Committee on public information, tugas utama Adalah menyaring berita bahkan menggunakan Propaganda” untuk meningkatkan dukungan Public terhadap partisipasi Amerika di perang Dunia I
SEJARAH PR DI INDONESIA
Periode 1 (1962)
Secara resmi pembentukan HUMAS di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet PM Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi HUMAS. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya.
Periode 2 ( Tahun1967–1971 )
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta Dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, Khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, Serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi Kehumasan. Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/Lembaga Negara yang disingkat “Bakor” yang secara exofficio di pimpin oleh pimpinan pada setiap departemen.
Tahun 1970 - 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah ) yang diatur melalui SK Menpen No.31/Kep/Menpen/tahun 1971. Yang menjelaskan sebagai institusi formal dalam lingkungan Departemen Penerangan RI. Bakohumas tersebut beranggotakan Humas departemen, Lembaga Negara serta unit usaha negara/BUMN. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.
Periode 3 ( Tahun1972–1993 )
Periode ini ditandai dengan munculnya Public Relations kalangan profesional pada lembaga swasta umum.
Dengan indikator sebagai berikut:
1. Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas ) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta dan pemerintah. SepertiSeperti wardiman Djojonegoro ( mantan mendikbud), Marah Joenoes (mantan kahupmas Pertamina), dll.
2. Tanggal 10 April 1987 di Jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI). Tujuannya adalah sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan–perusahaaan public relations yang independen (konsultan jasa kehumasan ).
Periode 4 ( Tahun 1995–sekarang )
Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus (spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai berikut:
1. Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3). Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran di Indonesia).
2. Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan (FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini resmi bagi Para pejabat HUMAS (Public Relations Officer), baik Bank pemerintah (HIMBARA), swasta (PERBANAS), dan Asing yang beroperasi di bidang jasa perbankan di Indonesia
3. Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentangwajibnya pihak emiten (perusahaan yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki lembaga Corporate Secretary
4. Berdirinya PRSI (Public Relations Society of Indonesia) pada tanggal 11 november 2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA (Public Relations Society of Amerika), sebuah organisasi professional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional.
FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN PR
Beberapa Faktor yang mempengaruhi perkembangan
PR, yaitu :
1. Pertumbuhan Populasi
2. Kesenjangan Komunikasi
3. Kesadaran pentingnya tanggung jawab social
4. Faktor pendidikan
5. Perkembangan Media Komunikasi
6. Pengaruh Negara Maju
FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN PR
Faktor penghambat perkembangan PR, yaitu :
1. Masalah komunikasi
2. Perkembangan social
3. Perkembangan social dan pendidikan
FUNGSI HUMAS MENURUR RUSLAN
• Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
• Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik eksternal yang merupakan khalayak sasaran
• Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalirkan opini publik kepada organisasi
• Melayani publik dan menasehati pimpinan perusahaan/organisasi demi kepentingan umum
• Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang di wakilinya.
TUGAS HUMAS
1. Informasi dan dokumentasi
2. Publikasi
3. Protokoler
CITRA DAN REPUTASI
Citra ini biasanya melekat kepada pemimpin organisasi terkait pandangan orang lain. Pemimpin tersebut selalu merasa semua orang mempunyai pandangan yang positif terhadap organisasi. Biasanya, perasaan pemimpin tersebut tidak tepat karena hampir serupa dengan fantasi.
Citra yang diharapkan adalah citra yang Diinginkan manajemen atau organisasi citra keinginan merupakan citra yang Berbanding lurus antara harapan dan Hasil, instansi memiliki harapan positif dan Publiknya memerima kesan tersebut Secara positif.
DEFINISI REPUTASI
John Dalton
Total penilaian dari atribut-atribut stakeholdel pada perusahaan, berdasarkan persepsi dan interpretasi pada citra perusahaan yang dikomunikasikan secara terus menerus. Citra dapat dibentuk, namun reputasi hanya bisa diperoleh.
Untuk memperoleh Citra positif dan Reputasi terpandang dibutuhkan perjuangan, namun untuk mempertahankannya, dibutuhkan perjuangan yang lebih berat dan kompleks. Salah satu upaya mempertahankan citra dan reputasi adalah melalui CSR (corporate sosial resposibility).
MANAJEMEN KONFLIK DAN KRISIS
Konflik dan krisiskeadaa merupakan sebuah keadaan yang tidak dapat dihindari, dimana sumber konflik dan krisis sangat beragam dan sebagian besar berada dalam konteks masalah internal maupun eksternal. Gesekan antara karyawan dengan manajemen atau pemimpin dengan publik sangat rentan terjadi.
Definisi Konflik (Robbins, 2012)
Konflik adalah suatu proses yang dimulai bila salah satu pihak merasa bahwa pihak lain telah atau akan memengaruhi secara negatif.
Definisi Konflik Suprihanto, 2003)
Konflik adalah ketidaksetujuan antara dua atau lebih Anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam Organisasi yang timbul karena mereka harus Menggunakan sumber daya yang langka secara terus Menerus bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama atau karena mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda.
Konflik dilihat dari Fungsinya
Konflik destruktif adalah Konflik yang membawa efek negatif (merusak) bagi organisasi. Konflik konstruktif adalah konflik yang memberikan nilai Positif untuk perkembangan Organisasi.
Definisi Krisis (Robert P. Powell, 2005)
Krisis merupakan kejadian yang tidak diharapkan, berdampak drastis, kadang belum pernah terjadi sebelumnya yang mendorong organisasi kepada suatu kekacauan (chaos) dan dapat menghancurkan organisasi tersebut tanpa adanya tindakan nyata.
Faktor-faktor penyebab krisis
1. Bencana Alam
2. Kecelakaan Industri
3. Kualitas Produk
4. Persepsi Publik
5. Faktor hubungan kerja
6. Kesalahan strategi bisnis
7. Persaingan bisnis
Cara mengatasi krisis
1. Meramal
2. Mencegah
3. Intervensi
Kesalahan penanganan krisis
1. Tidak adanya audit yang ketat
2. Tidak membuat perencanaan sebelum krisis terjadi
3. Tidak membuat rencana krisis
4. Tidak melakukan Simulasi situasi krisis
5. Komunikasi internal Yang tidak efektif
6. Komunikasi ekternal Yang tidak efektif
7. Menganggap dan Memperlakukan media Seperti lawan
8. Dll
Komentar
Posting Komentar